-->

Indonesia Barter Kopi dan Kelapa Sawit dengan 11 Jet Sukhoi Rusia



ilustrasi sawit



RadarRakyat.Info-Pemerintah Indonesia sangat yakin dengan pembentukan Indonesia-Russia Preferential Trade Agreement (PTA) atau Perjanjian Perdagangan Produk Tertentu dan Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasia (FTA) bakal berdampak positif bagi perekonomian.

Selain itu juga dapat mendorong perdagangan yang seimbang dengan Rusia dan negara-negara di kawasan Eurasia.

Dalam waktu dekat ini, pemerintah akan melakukan pertukaran sejumlah produk ekspor trategis seperti kopi, dan minyak kelapa sawit dengan 11 Sukhoi SU-35.

Otoritas perdagangan menilai, kesempatan imbal dagang yang dilakukan terbuka lebar, lantaran Rusia saat ini tengah menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta sekutu lainnya terkait isu keamanan dan teritorial.

Dampak dari itu, akibatnya, negara tersebut memerlukan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Rusia memiliki banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi.

Indonesia, lanjut Enggartiasto menawarkan kerja sama di bidang nabati, produk makanan dan kehutanan, serta produk industri pertahanan yang tercantum dalam kesepakatan itu.

“Imbal dagang di bawah supervisi kedua pemerintah ini diharapkan dapat segera direalisasikan melalui pertukaran 11 Sukhoi SU-35 dengan sejumlah produk ekspor Indonesia mulai dari kopi dan teh hingga minyak kelapa sawit dan produk-produk industri strategis pertahanan,” kata Enggar dalam keterangan persnya, Jumat (4/8/17).

Sementara itu, Rusia menawarkan sejumlah produk tinggi seperti peralatan pengatur lalu lintas udara, sampai dengan pesawat penumpang sipil.

“Ini peluang yang tidak boleh hilang dari genggaman kita. Potensi hubungan ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi yang biasa karena kita juga melihat peluang di bidang pariwisata, pertukaran pelajar, kerja sama energi, teknologi, kedirgantaraan, dan lainnya,” paparnya.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI) untuk Rusia, M Wahid Supriyadi, menyampaikan Rusia merupakan mitra dagang Indonesia yang potensial, khususnya untuk minyak sawit.

Menurut Wahid, Rusia merupakan salah satu pasar minyak sawit yang penting untuk Indonesia. Ekspor minyak sawit Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, serta potensinya masih sangat besar untuk ditingkatkan.

Perlu diketahui. ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia meningkat setiap tahunnya. Pada 2016, nilai ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia telah mencapai dari 663 ribu ton dengan nilai kurang lebih US$ 440 Juta.(Bdk)




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Warta Seputar Kita


0 comments:

Posting Komentar