-->

Kurir Sabu 3 Kg Ditembak Mati BNNP Jatim







RadarRakyat.Info-Peredaran narkotika dan obat-obatan atau narkoba sudah menjadi penyakit yang berhaya di masyarakat. Oleh karena itu, setiap peredarannya harus dilumpuhkan agar tidak menjangkit dan merusak otak generasi bangsa.


Narkoba telah meracuni sebagian masyarakat Indonesia. Para penggunanya pun tak mengenal batasan umur, tua maupun muda. Hal inilah yang tak bisa dibiarkan berlanjut.

Keseriusan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan peran aktif masyarakat sangat membantu dalam memberantasan peredaran narkoba.

Sudah sering BNN melakukan penangkapan, bahkan para pelaku yang melawan telah ditindak hingga tembak ditembak. Namun, nampaknya hal tersebut tidak juga membuat para bandar, pengedar maupun pengguna jera atas hukuman yang berat yang telah ditetapkan pemerintah.

Seperti yang kemarin ini, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim kembali berhasil mengungkap jaringan narkoba yang beraksi di Jawa Timur. Tak main-main, BNN menembak mati seorang bandar sabu-sabu seberat 3 kilogram, yakni Achmad Sugianto (26), warga Karang Sentul, Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

Pelaku terpaksa ditembak mati oleh petugas BNNP Jatim lantaran hendak kabur saat ditangkap dan tidak mengindahkan tembakan peringatan.

Selain Achmad Sugianto, petugas BNNP Jatim juga berhasil menangkap Totok Suryanto (50) warga Kampung Baru, Gading, Kota Pasuruan.

Kedua pelaku ini merupakan kurir yang bertugas menjual sabu-sabu di kawasan Pasuruan. Selain itu, keduanya memang telah lama menjadi incaran petugas BNNP Jatim.

Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Candra mengatakan peristiwa terjadi pada Minggu (30/7) malam. Saat itu, petugas BNNP Jatim mendapatkan informasi adanya narkotika jenis sabu-sabu yang kerap dibawa oleh dua kurir di Pasuruan.

Mendapat informasi itu, Petugas BNNP Jatim lantas melakukan penyelidikan dan didapati dua kurir sabu-sabu yang membawa sabu-sabu tersebut.

“Sugianto ini memang merupakan kurir yang sudah beberapa kali melakukan pengiriman sabu-sabu dalam jumlah yang besar. Pelaku sudah beraksi sekitar enam bulan,” katanya.

Kepala BNN Jatim, Brigadir Jenderal Polisi Fatkhur Rahman menjelaskan, keduanya sudah lama berkecimpung dalam bisnis narkotika yang di jual di kawasan Tapal Kuda, yakni Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.

“Sabu yang mereka jual kualitas mahal, berasal dari China dan Taiwan,” ujar Fatkhur.

Berdasarkan pantauan BNN, peredaran narkotika di Jatim 80 persen diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Porong dan Rumah Tahanan Medaeng.(Bdk)




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Warta Seputar Kita


0 comments:

Posting Komentar