-->

Jokowi Tunggu Permintaan Maaf Malaysia Terkait Bendera yang Dicetak Terbalik





 Presiden RI Joko Widodo usai menyerahkan secara simbolis sertifikat hak atas tanah, Jakarta, Minggu (20/8/2017). Pemerintah hari ini menyerahkan 7.486 sertifikat kepada masyarakat se-Jabodetabek dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.(KOMPAS.com / Estu)


RadarRakyat.Info- Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) meminta pemerintah Malaysia meminta maaf secara resmi atas keteledoran terbalik mencetak bendera Republik Indonesia, dalam buku panduan SEA Games, Kuala Lumpur 2017.

"Saya kira kita nanti menunggu permintaan maaf resmi dari pemerintah Malaysia," kata Jokowi, usai penyerahan sertifikat hak atas tanah, di Jakarta, Minggu (20/8/2017).

Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia sangat menyesalkan kejadian tersebut. Namun demikian, Jokowi juga meminta masalah ini tidak dibesar-besarkan.

"Kita menunggu permintaan maaf dari pemerintah Malaysia, karena ini menyangkut sebuah kebanggaan, nasionalisme dari bangsa kita Indonesia," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Bendera Indonesia tercetak terbalik dalam buku panduan pelaksanaan SEA Games 2017. Pemerintah pun akan melakukan protes terhadap pihak penyelenggara.

Buku panduan dibagikan kepada para pejabat yang hadir dalam pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8/2017).

Di halaman ke-80 dalam buku tersebut, bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik, yakni menjadi putih merah.

"Saya kira ini sangat teledor dan ceroboh sekali. Hal ini mencederai kemegahan pembukaan SEA Games 2017 yang disaksikan jutaan orang," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Panitia lokal Malaysia pun lantas mengeluarkan permohonan maaf secara resmi. Surat tersebut diunggah di akun Twitter resmi SEA Games 2017 @KL2017.(Bdk)




from RadarRakyat http://ift.tt/2uUiBWD




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Warta Seputar Kita


0 comments:

Posting Komentar