-->

Copot KAPOLDA DKI, Penjarakan Ahok Agar NKRI Kembali Damai






RadarRakyat.Info-
Gema aksi 112 bikin Kapolda DKI nyaris kencing cela, terlebih Presiden Jokowia sibuk mondar-mandir ke tolet. Terkepung dalam kepanikan yang luar biasa. Kenapa demikian?



Mereka sadar telah berbuat zalim kepada ulama dan umat Islam yang menuntut keadilan atas kebiadaban oknum penista agama alias Ahok.



Kalau tidak menzalimi rakyat, Polda DKI dan Presiden sudah pasti bersikap happy dan santai menghadapi aksi massa.



Toh jutaan umat Islam telah membuktikan bahwa selama ini aksi-aksi yang dibuat sangat superdamai, santun dan ramah.



Bahkan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian dengan jujur mengatakan aksi 212 nyaris selembar daun pun tidak rusak.



Sikap Tito sedikit lebih bijak, terlihat galak namun sangat hati-hati dalam merespon aspirasi umat Islam. Berbeda dengan kelakuan Polda DKI.



Kesan perbedaan itu membuat publik mencurigai di internal Polri terdapat dua kubu yang saling berbeda sikap.



Tampak Kapolda DKI Irjen M. Iriawan dalam berbagai kesempatan seolah-olah tampil melebihi otoritas Kapolri.



Serangkain tindakannya membuat publik gusar, terlebih umat Islam makin kehilangan simpati serta muak melihatnya.



Oleh sebab itu menguatnya desakan kepada Presiden dan Kapolri untuk mencopot Kapolda DKI, perlu segera diwujudkan.



Dan lebih khusus, percepat penjarakan Ahok, agar kondisi republik ini tidak terjebak dalam situasi yang makin gaduh.



Masih banyak petinggi polri yang memiliki kredibilitas, profesional dan terbebas dari KKN. Berikan kesempatan kepada mereka mengembalikan citra Polri yang makin terpuruk.



Dengan mempercepat mencopot Kapolda Iriawan, maka dapat dipastikan situasi ibu kota negara kembali sejuk, damai dan terbebas dari kejahatan kriminalisasi terhadap ulama!



***8-feb-2017***    (pb)




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Warta Seputar Kita


0 comments:

Posting Komentar